Kamis, 29 Oktober 2009
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (29/10) pagi, turun 80 poin mendekati angka 9.700 per dolar AS, karena pelaku pasar membeli dolar AS, setelah indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat turun.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi 9.665-9.675 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya 9.585-9.595. Pengamat pasar uang, Farian Anwar, di Jakarta, Kamis, mengatakan, kebutuhan dolar AS setiap akhir bulan merupakan faktor utama yang menekan rupiah terpuruk hingga mencapai 9.665 per dolar AS.
Selain itu, aktifnya pelaku asing membeli dolar AS, karena mereka mulai jenuh bermain di pasar saham maupun di pasar uang global. Akibatnya, pasar saham maupun pasar uang merosot, sehingga indeks dan rupiah merosot tajam. "Kami memperkirakan aksi lepas oleh pelaku asing masih akan berlanjut, sehingga kedua pasar itu terus tertekan, " ujarnya.
Menurut dia, pelaku asing mulai mengalihkan dananya dari pasar uang, pasar komoditi, minyak, nikel, dan emas untuk kembali membeli dolar AS. Mata uang ini diperkirakan akan terus menguat hingga pelaku asing itu jenuh dan mencari pasar lain untuk mencoba menginvestasikan dananya dalam upaya mencari keuntungan yang lebih besar.
Farial Anwar mengatakan, rupiah yang terus terpuruk itu membuat Bank Indonesia melakukan aksi untuk mencegah, karena kalau terus melemah akan berakibat buruk bagi pertumbuhan ekonomi. BI diperkirakan akan masuk pasar apabila rupiah mencapai angka antara 9.700-9.800 per dolar AS. (Ant/OL-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar