Sampoerna Restukturisasi Anak Perusahaannya
Tiga anak perusahaan PT HM Sampoerna Tbk, yaitu PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Handal Logistik Nusantara dan PT Sampoerna Printpack Sukorejo rencananya akan direstrukturisasi oleh induknya.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Sampoerna, Yos Adiguna Ginting, saat menyampaikan keterbukaan informasi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta (25/08/09).
Restrukturisasi itu sendiri bertujuan untuk menyelenggarakan sendiri kegiatan penjualan, distribusi serta pencetakan kemasan produk rokok yang mereka produksi.
Total Pungutan Denda oleh Bapepam-LK Mencapai Rp. 5 Miliar
Akibat terlambat menyampaikan laporan keuangan kepada Bapepam-LK, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai lembaga penyelesaian dan penyimpanan terkena denda Rp. 4,5 juta.
Sementara itu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga dikenakan denda untuk hal yang sama, namun hanya Rp. 1 juta.
Sejak awal tahun 2009 hingga awal Agustus 2009 lalu, Bapepam-LK berarti telah mengenakan denda (sanksi) dengan nilai total denda hingga kurang lebih mencapai Rp. 5 miliar.
Bapepam-LK akan Mengimplementasikan Investor Protection Fund (IPF)
Bapepam-LK berencana untuk menjajaki kemungkinan melakukan perlindungan terhadap para investor dalam reksa dana (Investor Protection Fund/ IPF), guna melindungi dana nasabah dari kerugian akibat penggelapan yang seringkali terjadi di pasar modal.
Ketua Bapepam-LK, Ahmad Fuad Rahmany, mengatakan bahwa rencana ini tidak akan menunggu sampai dilakukannya revisi terhadap Undang-Undang Pasar Modal (UUPM).
Petrosea Tandatangani Kontrak Senilai Rp. 2 Triliun
Dalam paparan keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/08/09), PT Petrosea Tbk (PTRO) menyampaikan bahwa perseroan telah menandatangai kontrak 60 bulan (5 tahun) untuk pengerjaan pertambangan batu bara di Sanga-Sanga, wilayah Kalimantan Timur.
Kontrak senilai USD 200 juta atau sekitar Rp. 2 triliun tersebut akan dimulai pada bulan ini, mencakup penggalian lapisan tanah (overburden) sebanyak 126 juta meter kubik dan penambangan batu bara sebanyak 14 juta ton dalam jangka waktu lima tahun kedepan.
Selain untuk melakukan ekspansi bisnis tambangnya, Presiden Direktur Petrosea, Micky Hehuwat mengharapkan bahwa agreement tersebut akan semakin memperkuat operasional pertambangan perseroan selama 5 tahun kedepan.
PT Petrosea Tbk merupakan anak perusahaan dari PT Indika Energy Tbk yang diakuisisi dari Clough International Singapore Pte. Ltd. pada pertengahan tahun ini (2009), akuisisi yang dilakukan oleh Indika terhadap Petrosea adalah senilai USD 83,8 juta.
Kinerja Bakrie Terus Anjlok
Melalui laporan keterbukaan informasi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (25/08/09), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menyampaikan bahwa tidak ada lagi saham versi Management Employee Stock Option (MESOP) yang akan dikonversikan lagi.
MESOP terakhir dilaksanakan oleh perseroan adalah pada tanggal 12 Agustus 2009 lalu. Perseroan tidak akan menerbitkan saham baru lagi dalam bentuk MESOP.
Dalam kesempatan tersebut, Bakrie juga menyampaikan penurunan laba bersihnya pada semester I tahun 2009 ini hingga menjadi Rp. 56,9 miliar, dari periode sebelumnya (2008) yang berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 72,1 miliar atau turun sekitar 21,1 persen.
Likuiditas Saham Lebih Penting Ketimbang Jumlah Saham
Sebagai Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru, Ito Warsito akan tetap mengupayakan agar otoritas yang baru dipimpinnya tersebut bisa tetap berfokus pada likuiditas saham perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO).
Hal ini sebagaimana diungkapkannya di Gedung BEI, Jakarta (25/08/09), “Perhatian Bursa lebih kepada potensi likuiditas saham”, ujarnya.
Mengenai berapa besar jumlah saham yang akan dilepas melalui BEI, sepenuhnya menjadi kewenangan dan tanggung jawab perusahaan (emiten), dan kurang banyak berpengaruh kepada likuiditasnya
Likuiditas saham yang diperdagangkan pada BEI, akan menjadi sangat penting pengaruhnya ketimbang jumlah saham (%) yang dijual terhadap meningkatnya pertumbuhan pasar bursa di tanah air.
CIMB Sun Life Mulai Beroperasi September Mendatang
Pada tahun ini (2009), perusahaan patungan (joint venture) antara CIMB Group dan Sun Life Financial, yaitu PT CIMB Sun Life akan resmi beroperasi.
Kesepakatan antara kedua perusahaan tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak 16 Maret 2009 lalu, dimana mengatur tentang bisnis bancassurance dan perjanjian pemegang saham (bancassurance and shareholders agreements).
Dengan agreement tersebut, paling tidak akan membuka kesempatan bagi Bank CIMB Niaga yang juga dimiliki oleh CIMB Group untuk memperluas jaringan serta pertumbuhan bisnis bancassurance-nya pada masa-masa mendatang.
Saratoga-Northstar Segera Akuisisi Saham Elnusa
Setelah sempat dikabarkan batal akibat adanya isu penggadaian saham , sebanyak 37,15 persen saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang dimiliki oleh PT Tridaya Esta, dalam waktu dekat rencananya akan segera diakuisisi oleh konsorsium Saratoga-Northstar.
Saat ini, konsorsium Saratoga-Northstar merupakan preferred bidder dengan tawaran beli tertinggi, yaitu sebesar Rp. 450 per lembar saham dan akan dipertimbangkan sebagai salah satu perusahaan pengakuisisi saham yang dimiliki oleh PT Tridaya Elta tersebut.
Pasar Indonesia Masih Menjadi Incaran Investor Asing
Kabar Pilpres dan aksi bom bunuh diri yang berlangsung 2 (dua) pekan lalu ternyata bukanlah penyebab utama turunnya transaksi beli investor asing selama periode 21-24 Jui 2009 lalu, yaitu dari senilai Rp. 5,37 triliun pada pekan sebelumnya hingga berada pada kisaran 5,07 triliun atau turun sebesar 5,58 persen.
Sementara itu, tansaksi jual investor asing pada periode 21-24 Juli 2009 lalu justru menurun lebih signifikan ketimbang transaksi beli hingga mencapai 17,16 persen, yaitu dari sebesar Rp. 4,74 triliun pada pekan lalu hingga berada pada level Rp. 4,046 triliun.
Informasi tersebut merupakan data transaksi mingguan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dipublikasikan pada hari Selasa kemarin (28/07/09).
Sekolah Pasar Modal Semakin Diminati
Peminat sekolah Pasar Modal di Surabaya pada tahun ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kali ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan sekolah dalam bidang pasar modal tersebut di kota Surabaya.
Sekolah yang diprakarsai oleh BEI tersebut, selain untuk menjaring para investor, juga digunakan sebagai salah satu upaya BEI untuk menyebarluaskan informasi melalui edukasi masyarakat terhadap Pasar Modal itu sendiri.
Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Pasar Modal, juga telah memicu BEI untuk lebih kreatif lagi untuk mencapai tujuannya dalam rangka mendapatkan 1 (satu) juta investor di Jawa Timur pada tahun 2010 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar