FreePaypalCash.com

Rabu, 23 Desember 2009

TUGAS UNTUK KELOMPOK 8 - BI Dinilai Lemah Sikapi Kasus Perbankan

Sabtu, 05 September 2009 20:07 WIB
Penulis : Rini Widuri Ragillia

JAKARTA--MI:
Bank Indonesia dinilai terlalu lemah dalam melakukan pengawasan dan mengambil tindakan terhadap permasalahan yang terjadi di sektor perbankan. Demikian disampaikan oleh Pengamat Ekonomi Ikhsan Modjo, kepada Media Indonesia, kemarin.
"BI penakut, di bidang pengawasan kriminalitas perbankan, jarang kasus yang ditindaklanjuti BI," katanya.
Untuk kasus bank Century, Menurut Ikhsan, sejak tahun 2005 udah diketahui bahwa Bank Century menjual produk yang bermasalah. Namun BI hanya memberikan teguran tanpa melakukan tindak lanjut. "Sudah ketahuan tidak benar, itu pernah ditegur. Tapi ditegur saja. Apa gunanya pengawasan kalau tidak ada penindakan," ujarnya.
Terkait dengan pernyataan Menteri Keuangan bahwa dengan diselamatkannya Bank Century maka dalam lima tahun ke depan ada potensi untuk dijual, Ikhsan menyatakan hal tersebut tetap akan berujung pada kerugian negara. Pasalnya, kalaupun bisa dijual kembali, harga jual Bank Century maksimal hanya akan mencapai Rp2 triliun. Padahal, kerugian yang diakibatkan dengan masih dibiakannnya Bank tersebut beroperasi jauh lebih besar. "Dari pengalaman saja lah kita lihat, itu kalau nanti dijual dan memang laku, paling kisarannya sekitar Rp1 miliar sampai Rp2 miliar. Itu sudah maksimal," ujarnya.
Ikhsan juga mempertanyakan perkembangan proses penyelesaian kasus Bank century yang semakin meruncing. Saat ini tiap pihak dinilai hanya mencoba mencari pembenaran atas yang dilakukan. "Saya juga tidak tahu kenapa kemudian dipermasalahkan sistematik tidaknya. jadi semakin kabur, ditakutkan ini ada aroma KKN dan sebagainya,"katanya.

Kerjakan :
1. Buat makalah sama seperti yang ada di materi, untuk presentasi buat ringkasannya saja jgn dibaca semua.
2. Browsing tentang Bank Indonesia, kemudian cari tugas dan peranan BI.
3. Terkait dengan kasus century, tugas dan peranan BI yang manakah yang tidak dilaksanakan?

Rabu, 16 Desember 2009

TUGAS KELOMPOK 7 Skandal Century & Moral Bank Indonesia

Kamis, 10 Desember 2009 13:43:58 WIB
Oleh: Bambang Soesatyo, Anggota Pansus Hak Angket Bank Century DPR
Jakarta, RMexpose.
Bank Indonesia tampaknya membiarkan divisi pengawasan bank tidak bekerja efektif. Itulah muara persoalan yang melahirkan skandal Bank Century. Makanya, agar skandal atau pencurian uang negara lewat modus bantuan likuiditas tidak berulang, harus dilakukan koreksi total pada divisi pengawasan bank di bank sentral. Masih di bulan September 2008, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Century 14,88 persen. Sangat sehat. Bank dinilai tidak sehat jika CAR-nya sudah di bawah 8 persen. Entah bagaimana ceritanya, hanya dalam hitungan hari, CAR Bank Century tiba-tiba anjlok jadi minus 2,3 persen. Tidak berlebihan jika Wakil Presiden Jusuf Kalla (waktu itu) mengatakan, Bank Century telah dirampok pemiliknya sendiri.Kalau divisi pengawasan Bank Indonesia (BI) jujur, obyketif dan profesional menjalankan tugasnya, alasan melikuidiasi Century saat itu (sebelum di-bailout) sudah lebih dari cukup. Tak ada satu pun alasan yang bisa diterima akal sehat untuk menyelamatkan bank itu.

Pertama faktor historis bank. Latar belakang kelahiran bank ini pasti dan mestinya meyakinkan para pelaksana pengawas di BI, untuk ekstra waspada. Bank Century hasil merger tiga bank, meliputi eks Bank CIC, Bank Pikko dan eks Bank Danpac. Pemiliknya gagal ketika mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai pengelola bank. Dan, sepanjang 2003-2005, manajemen bank ini diketahui menjual reksadana bodong. Kalau para pengawas BI menghayati betul hakikat prinsip kehati-hatian (prudent) dalam pengelolaan sebuah bank, jual beli reksadana bodong itu mestinya tidak dibiarkan berlangsung sepanjang 2003-2005. Pasti ada motif lain membiarkan manajemen Bank Century bertindak liar. Akal sehat orang awam pun bisa menerjemahkan bahwa perilaku manajemen bank ini bobrok, ketika CAR-nya mengalami perubahan ekstrim. Jadi, pilihan paling bijak, likuidasi, bukan bailout (penyelamatan).

Century itu bank kecil yang belum tentu dikenal separuh warga Jakarta, sehingga melikuidasi bank itu tidak akan melahirkan dampak sistemik. Bank IFI saja bisa dilikuidasi, kenapa Century tidak. Dalam skandal Bank Century, kita memang tidak ingin menempatkan Divisi pengawasan BI sebagai satu-satunya kambing hitam. Tetapi, peran Divisi Pengawasan BI memang sangat vital, bahkan menentukan. Sebab, logikanya, data serta catatan penilaian yang menjadi landasan untuk menetapkan kebijakan bailout atau likuidasi Bank Century bersumber dari Divisi Pengawasan BI.


Tugas :
1. Buat makalah seperti apa adanya di blog.
2. Untuk presentasi, buatlah ringkasan dari materi yang ada di blog.
3. Bukalah kembali (browsing) peranan Bursa Efek Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara kita (Indonesia)
4. Buatlah uraian. Dengan adanya skandal kasus bank century ini, Lembaga Keuangan melalui Departemen Keuangan tidak konsisten kepada peranan BEI terhadap tujuan yang akan/ harus dicapai untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jelaskan.
FreePaypalCash.com